Perkembangan Animasi Komputer
Perkembangan animasi seiring dengan perkembangan dunia pertelevisian.
Pada awalnya diciptakanlah animasi berbasis dua dimensi (2D Animation).
Yakni objek yang dianimasi mempunyai ukuran panjang (x-axis) dan lebar
(y-axis) saja. Realisasi nyata dari perkembangan animasi dua dimensi
yang cukup revolusioner berupa dibuatnya film-film kartun. Seven Dwarfs
(1937) dan Fantasia (1940) dari Walt Disney adalah karya-karya film
kartun yang melegenda sampai sekarang. Bahkan beberapa tokoh-tokoh
kartun buatan Walt Disney yang lain masih dapat bertahan dan populer
sampai saat ini mekipun pembuatan film-film tersebut dikerjakan hampir
500 tahun yang lalu.
Kalau dibandingkan, sedikit sekali tokoh-tokoh film layar lebar yang
mampu bertahan sekian lamanya. Pembuatan animasi film kartun itu sendiri
pada awalnya dikerjakan dengan membuat sketsa gambar yang digerakkan
satu demi satu. Untuk membuat satu durasi animasi membutuhkan jumlah
gambar yang cukup banyak. Sejak ditemukannya teknik animasi sel, maka
pembuatannya menjadi lebih mudah. Kertas gambar yang biasa dipergunakan
diganti dengan kertas transparan yang terbuat dari bahan celluloid
sheet. Teknik animasi sel inilah yang kemudian diadopsi dalam animasi
komputer.
Kertas gambar dalam pembuatan animasi sebelumnya kemudian diprogram
menjadi frame di komputer. Sehingga yang semula berupa kumpulan
gambar-gambar maka di komputer hal tersebut sudah merupakan kumpulan
dari frame-frame yang tersusun dalam sebuah alur waktu. Adanya perubahan
pergerakan suatu objek yang dianimasi oleh komputer dapat dibuat
menjadi sebuah keyframe. Sehingga menjadi jauh lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan animasi
yang dilakukan manual.
Di tahun-tahun mendatang, dunia animasi diprediksikan akan lebih
gemerlap lagi. Sebagai contoh dengan dirilisnya software eye matic face
station. Dengan dukungan software animasi berbasis 3D ini maka sutradara
tidak perlu lagi mendatangkan seorang aktris atau aktor yang bayarannya
mahal dalam pembuatan film. Cukup dengan mempunyai foto tampak samping
dan tampak depan maka wajah artis tadi dapat dimodel mirip dengan
aslinya, dalam bentuk tiga dimensi tentunya.
Dengan program combustion yang merupakan plug in software 3D Studio
Max maka pembuatan efek transisi yang dipergunakan dalam pergantian
antarsekuel film di satu sisi menjadi lebih mudah dan lebih menarik.
Sehingga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar